Psikologi Managemen 2
Nama kelompok :
1. Bunga sukma aldella (11513822)
2. Melysa (16514589)
3. Talita (11513606)
4. Qhosim nurshalhi (18514643)
Kelas : 3PA 18
Definisi Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Stoner).
Lalu,apa pengertian psikologi
manajemen?
Psikologi manajemen adalah ilmu
tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya
ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting
dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Pasalnya, ilmu psikologi yg memang
berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia
seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik
dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan.
Pengertian Manejemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah
orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau
sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung
jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya
untuk mencapai sasaran tertentu.
kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,
yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi tentang manajemen menurut ahli,
diantaranya:
- Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
- Mary Parker Follet
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
- James A.F. Stoner
Berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
- Harold Koontz
Dalam bukunya yang berjudul“The Management Theory Jungle” menganggap pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang terorganisir. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang berjudul“Principles of Management” mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”. - George R. Terry
Dalam buku yang berjudul“Principles of Management” memberikan definisi:“Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (1994). - H.B. Siswanto
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. - Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. - Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. - Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
Jenis-
Jenis Manajemen
- Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat di pelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah - Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dengan teknik produksi yang seefesien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi. - Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan. - Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
Tujuan Psikologi Manajemen
Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu
mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja,
keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa
dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Dengan
adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat
produktivitas meningkat.
Organisasi
Definisi Organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai
suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola
tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Menurut Rosenzweig,organisasi dapat
dipandang sebagai : (1) Sistem sosial,yaitu orang-orang dalam kelompok,(2)
integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
dan (3) orang-orang yang berorientasi dan berpedoman pada tujuan
bersama.Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi adalah suatu proses
identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja , mendefinisikan dan
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan hubungan-hubungan
dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam
menuju tujuan yang ditetapkan.
Karakteristik
Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
- Punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
- Punya hubungan sekunder (impersonal)
- Punya tujuan yang khusus dan terbatas
- Punya kegiatan kerjasama pendukung
- Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas
- Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan
Dimensi Desain Organisasi
Menurut Richard L. Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
1. Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi.
2. Dimensi Kontekstual, yaitu
dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini
memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi
struktural organisasi
Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterap
kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut.
Definisi Kekuasaan
Kekuasaan
(power) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi individu lain ataupun kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki
seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya. Pada umumnya
kekuasaan akan menciptakan suatu hubungan yang vertical dalam suatu organisasi.
Kekuasaan juga akan menentukan siapa yang pantas dan seharusnya mengambil
keputusan (decision making) dalam suatu organisasi.
Teori yang dikemukakan oleh French dan Raven ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam kelompok atau organisasi. Dengan kata lain, orang atau orang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau organisasi itu sendiri. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu kedudukan, kepribadian dan politik.
a.
Kekuasaan Menurut Para Tokoh
Menurut Max
Weber Kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor didalam
suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan
keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Menurut Walterd
Nord, Kekuasaan adalah sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi
dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berada secara jelas
dari tujuan lainnya.
Menurut Bierstedt, Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempergunakan kekuatan.
Menurut teori
demokrasi klasik, Kekuasaan adalah organisasi-organisasi politik berada
ditangan mayoritas anggota organisasi,seperti: Kekuasaan dipandang sebagai
suatu kesatuan dengan otoritas, dan otoritas didasarkan pada kemauan mayoritas
tersebut sebagaimana diungkapan melalui proses pemilihan.
Konsep tradisional mendefinisikan kekuasaan sebagai
kemampuan perorangan untuk menentukan dan membatasi hasil-hasil. Ada pula yang
melihat kekusaan sebagai pengaruh yang diharapkan.
Riker berpendapat bahwa kekuasaan adalah kemampuan
menggunakan pengaruh sedangkan alasan adalah penggunaan pengaruh yang
sebenarnya.
Boulding(1989), mengemukakan gagasan bahwa kekuasaan itu
dalam arti luas, sampai tingkat mana dan bagaimana kita memperoleh yang kita
inginkan. Bila hal ini diterapkan pada lingkungan organisasi, ini adalah
masalah penentuan di seputar bagaimana organisasi memperoleh apa yang
diinginkannnya dan bagaimana pada pemberi andil dalam organisasi memperoleh
yang mereka inginkan. Dalam hal ini, kekuasaan dipandang sebagai kemampuan
perorangan atau kelompok untuk mempengaruhi, memberi perintah, dan
mengendalikan hasil-hasil organisasi.
II.
Sumber-Sumber Kekuasaan Menurut French Dan Raven
Gagasan tradisional tentang
kekuasaan memfokuskan pada individu dan pelaksanaan
kekuasaannya.
French dan Raven mendasarkan kekuasaan A terhadap B pada lima jenis
kekuasaan
yaitu :
a. Kekuasaan memberi ganjaran(Reward
Power), dapatkah A memberikan ganjaran yang dapat dirasakan oleh B.
b. Kekuasaan yang memaksa(Coersive
Power), dapatkah A memberikan sesuatu hukuman yang dianggap hukuman oleh B.
c. Kekuasaan yang sah(Legitimate
Power), apakah B percaya bahwa A memiliki hak untuk mempengaruhi B dan B harus
menerimanya, mungkin penerimaan terhadap struktur sosial atau nilai-nilai
budaya.
d. Kekuasaan referen(Referent Power),
apakah B mengenal A, apakah B ingin seperti A, apakah B memiliki keinginan
merasakan satu kesatuan dengan A.
e. Kekuasaan ahli(Expert Power), apakah
B percaya bahwa A memiliki pengetahuan atau keahlian khusus yang berguna atau
diperlukan untuk kebaikan atau untuk memenuhi harapan B.
Menjelaskan Berbagai Model Mempengaruhi
Orang lain & Perannya dalam Psikologi Manajemen
Model-model
dalam Mempengaruhi Perilaku Orang Lain dan Peranannya dalam Psikologi Manajemen
Cara
mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan
oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi
yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
1. Logical argument (logos), yaitu penyampaian
ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah
disinggung dalam komponen data.
2. Psychological/ emotional argument (pathos),
yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
3. Argument based on credibility (ethos), yaitu
ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti
nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita
menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena
kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
Menurut Burgon
& Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar
komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar
lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu
antaranya;
1. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu
menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan
tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya,
bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan
pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
3. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu
menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan
masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh,
iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang
melekat di hati masyarakat.
4. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu
menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/
komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya,
iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun keempat
pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi dari
komunikator.
B. Wewenang
Wewenang merupakan kemampuan yang diterima untuk
mengambil keputusan dan untuk mendelegasikan suatu tundakan (atau tidak).
Wewenang
(authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Penggunaan
wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan
sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan
individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan
dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih
dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka.
1. Wewenang lini
Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya
atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada
bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai
perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
2. Wewenang staff
Wewenang staff adalah hak yang dipunyai oleh
satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi,
atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh
orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner,
metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.
Daftar Pustaka :
Leavitt, J.H., 1992 Psikologi Manajemen, Alih Bahasa
Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit
Erlangga
Zarkasi,
Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
http://www.resume buku pengantar manajemen.doc
Merry, Meria.e-Jurnal. Taktik dan
cara mempengaruhi orang lain dalam
organisasi.2011. diunduh pada 11 oktober 09:00
Budiardjo,
Miriam.2008. Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta :
Penerbit
Universitas
Indonesia
Komentar
Posting Komentar